Kapasitas, Berat Jenis dan Kondisi Isian Baterai - OTO LABOUR

Address : Perum Puri Permai 1 Blok B 12 No 25 Tigaraksa Tangerang Phone : 08119727450 Email : cvotolabour@gmail.com

About

OTO LABOUR adalah sebuah bidang usaha yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa terpadu antara lain Jasa Reparasi Kendaraan Ringan, Jasa Reparasi Kendaraan Berat, dan Jasa Instalasi Kelistrikan baik Arus Besar dan Arus Lemah. OTO LABOUR memberikan penawaran harga yang menarik dan kompetitif sehingga akan di dapatkan hasil yang memuaskan. Dengan visi "Kepuasan Pelanggan adalah Prioitas Kami" membuat OTO LABOUR terus bekerja keras dalam miningkatkan mutu pelayanan terhadap customer.

Hot

Post Top Ad

Thursday, March 30, 2017

Kapasitas, Berat Jenis dan Kondisi Isian Baterai


LISTRIK AUTOMOTIF & AC
BATERAI
 


Kapasitas, Berat Jenis dan Kondisi Isian Baterai

1.    Kapasitas baterai
Besaran untuk menyatakan jumlah muatan listrik yang terkandung dalam baterai disebut kapasitas. Hal ini juga menentukan besar kecilnya ukuran suatu baterai.

Kapasitas baterai tergantung pada : massa aktip dalam plat – plat baterai, jumlah elemen – elemen , Luas penampang pelat baterai yang terendam dalam elektrolit baterai

Kapasitas = Ampere x Jam ( AH )
 







Disingkat                          Q = J x t

Dimana : Q          = Kapasitas (J x t)
                  I           = Arus pemakaian
                  T          = Waktu

Kapasitas spesifik
Menurut DIN (Deutsche Industrie Norm), kapasitas spesifik ditentukan oleh besarnya arus pemakai selama 20 jam (10 jam) sehingga tegangan sel turun menjadi 1,75 volt.


2.    Berat jenis elektrolit
Berat jenis elektrolit ( r ) dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui kondisi isian baterai. Sebagai alat pengukur berat jenis ini digunakan hidrometer.

















Jika dari hasil pengontrolan berat jenis antara sel yang satu dan yang lain terdapat perbedaan lebih dari 0,025 Kg/I, maka hal itu disebabkan ketidak-samaan tinggi elektrolitnya lagi.

Jika berat jenisnya terlalu rendah, maka telah terjadi hubungan singkat atau baterai sudah tua atau terlalu kehabisan arus.

Semakin lama baterai dipakai, semakin banyak kandungan air di dalam elektrolitnya, akibatnya semakin kecil / rendah berat jenis elektrolit tersebut.

Bila ketinggian elektrolit pada tandanya terlalu rendah, maka baterai harus ditambah dengan air suling.

Pengukuran dengan hydrometer

Kondisi isian baterai

Penuh
Sedang
Kosong
B. J. Elektrolit ( < = Kg/I )

1,26 – 1,28
1,24 – 1,25
1,08 – 1,1
Tegangan sel

2,12

1,75

3.    Kerusakan sel akibat pensulfatan
Jika baterai dibiarkan terlalu lama tanpa diisi, maka akan terbentuk kristal – kristal sulfat yang halus. Tapi karena elektrolit tidak dapat menguap, maka barulah kristal – kristal itu berubah menjadi kristal timbel sulfat yang kasar. Kejadian yang demikian disebut pensulfatan.














Pensulfatan bisa menyebabkan pertambahan tahanan dalam dan akan
menghalang – halangi reaksi kimia dalam baterai. Jika dalam keadaan pensulfatan ini baterai diisi dengan arus, maka baterai menjadi panas dan tegangan tiba – tiba naik secara tajam


S  O  A  L

1.    Baterai 12 volt dipakai selama 20 jam dengan pemberian arus konstan 4 Ampere, tegangan akan turun 10,5 volt.
Hitunglah besar kapasitas baterai tersebut.

Penyelesaian : Kapasitas : P = J x t
                                                  = 4 x 20
                                                  = 80 AH
U   = 12 V
t     = 20 jam
J    = 4 A
U2  = 10,5 V


2.    Sebuah mobil sedang diparkir di pinggir jalan. Mobil tersebut menyalakan lampu besar 12 V/40 W, lampu kota (total) 20 W. Hitunglah waktu pengosongan jika kapasitas baterai tersebut 84 AH.

Penyelesaian  : Daya lampu total

V   = 12 V             Pt       = P1 + P2
P1  = 80 W                                    = 80 + 20
P2  = 20 W                                    = 100 W
Q   = 84 AH
                                               





No comments:

Post a Comment

Post Top Ad