JENIS-JENIS DAN UKURAN ULIR
Pendahuluan
Ulir metrik
dan imperial digunakan pada sekrup, baut, baut tap (stud) dan mur.
Kemampuan dalam mengidentifikasi ciri-ciri ulir dan juga apakah metrik atau
imperial adalah penting untuk dapat memilih sekrup, mur, baut dan baut tap
dengan benar. Bagian ini akan
menguraikan ciri-ciri khusus ulir serta jenis-jenis ulir metrik dan imperial.
Ciri-ciri ulir
Ciri-ciri
khusus ulir ditampilkan pada gambar 1.
Sudut ulir (1)
Sudut yang terbentuk di antara sisi
atau pinggir ulir dan bersudut 600 pada ulir metrik, National Course (NC)
dan National Fine (NF).
Jarak ulir (2)
Jarak ulir adalah jarak antara puncak satu ulir dengan
puncak ulir selanjutnya. Contoh
pada gambar 1 adalah dari puncak ke puncak
Akar ulir
(3)
Permukaan dasar
yang mempertemukan sisi-sisi dari dua ulir yang berbekatan.
Puncak
ulir (4)
Permukaan atas
yang mempertemukan dua sisi ulir.
Ulir per inci (5)
Jumlah ulir dalam satu inci pada
sepanjang ulir. Catatan: Untuk ulir metrik dipakai ulir per sentimeter.
Diameter
utama (6)
Diameter luar ulir yang diukur dari puncak ke puncak (crest)
pada sisi yang berlawanan.
Ulir kasar
dan halus
Pada ulir
metrik dan imperial, terdapat ukuran halus dan kasar. Ulir kasar digunakan pada
material yang lebih lunak seperti besi-cor dan aluminium. Ulir yang lebih halus pada umumnya digunakan
bersama dengan mur karena dengan lebih banyak ulir per inci atau sentimeter,
ulir jenis ini lebih kuat.
Ulir dalam dan luar
Mur berulir dalam dan baut berulir luar (lihat gambar
2). Ulir dalam adalah ulir yang terletak
di dalam lubang mur atau lubang besi cor (casting). Ulir luar adalah ulir yang terletak di luar
baut atau baut tap.
Ciri-ciri ulir dalam dan luar sama.
Ulir metrik
Sistem ulir metrik berasal dari Eropa dan perlahan-lahan
menggantikan sistem imperial di seluruh dunia. Ulir metrik standar mempunyai
sudut ulir 600, puncak ulir rata dan akar bundar (lihat gambar 3). Letak
kekuatan ulir ini adalah pada akar dan puncaknya. Puncak yang rata berarti ulir tidak mudah
rusak, tidak seperti jika puncaknya runcing. Akar yang bundar juga menambah
kekuatan ulir, dengan tidak bersudut runcing maka tidak terjadi pemusatan
beban.

1
|
Puncak rata
|
3
|
Sudut ulir 600
|
2
|
Akar bundar
|
|
|
Gambar 3: Ciri-ciri ulir
metric
Ulir metrik halus dan kasar
Ada dua jenis ulir metrik: jarak halus dan jarak
kasar. Perbedaan kedua ulir tersebut adalah ulir halus mempunyai jarak dan
radius akar yang lebih kecil (lihat gambar 4).
Misalnya ulir halus M10 mempunyai jarak ulir 0,75mm, 1mm atau 1,25mm dan
radius akar 0,108mm, 0,144mm atau 0,180mm. Sedangkan ulir kasar M10 mempunyai
jarak ulir 1,5mm dan radius akar 0,217mm. Sudut ulirnya tetap sama tapi dengan
radius akar ulir yang lebih kecil akan memajukan ulir menjadi lebih dekat
sehingga jaraknya lebih kecil dan jumlah ulir per sentimeter lebih banyak.

1
|
Jarak ulir kasar M10 1,5mm.
|
3
|
Jarak ulir halus M10x0,75 0,75mm
|
2
|
Radius akar ulir kasar M10 0,217mm
|
4
|
Radius akar ulir halus M10x0,75
0,108mm
|
Gambar 4: Ulir metrik
kasar (kiri) dan halus (kanan)
Istilah ulir metrik
Huruf 'M' di depan ukuran ulir berarti ulir metrik. Misalnya M10x0,75 berarti bahwa ulir tersebut
adalah ulir halus metrik dengan diameter luar 10mm dan jarak 0,75mm. Ulir kasar metrik tidak menyebutkan
jaraknnya, jadi M10 berarti bahwa ulir tersebut ulir kasar metrik dengan
diameter luar 10mm. Sebuah ulir kasar
metrik 10mm mempunyai jarak ulir yang lebih besar dari ulir halus metrik tapi
tidak disebutkan pada ukurannya.
Ukuran ulir
kasar dan halus metrik
Bagan
berikut (lihat gambar 5) menampillkan sampel ukuran ulir halus dan kasar metrik
dari 10 sampai 16mm. Ada juga ukuran metrik yang jauh lebih besar
dari ini tetapi kisaran ukuran ini akan mempermudah peserta pelatihan dalam
mengidentifikasi dan memahami ukuran ulir metrik.
Ukuran ulir
|
Jenis ulir
|
Diameter utama
|
Jarak ulir
|
Radius akar ulir
|
M10
|
Kasar
|
10
|
1,5
|
0,217
|
M10x0,75
|
Halus
|
10
|
0,75
|
0,108
|
M12
|
Kasar
|
12
|
1,75
|
0,253
|
M12x1,25
|
Halus
|
12
|
1,25
|
0,180
|
M14
|
Kasar
|
14
|
2
|
0,289
|
M14x1,5
|
Halus
|
14
|
1,5
|
0,217
|
M16
|
Kasar
|
16
|
2
|
0,289
|
M16x1,5
|
Halus
|
16
|
1,5
|
0,217
|
Gambar 5: Contoh-contoh ukuran ulir kasar dan halus metrik

Ulir American National
Sistem Ulir American National banyak
digunakan di seluruh dunia terutama pada kendaraan atau mesin yang dibuat di USA . Jenis ulir ini disebut ulir imperial karena
menggunakan sistem ukuran imperial. Pada sistem ini ada tiga jenis ulir yang
harus dapat kita identifikasi:
National
Coarse (NC).
National Fine
(NF).
Pipe (pipa).
Ulir American
National mempunyai sudut ulir 600, puncak ulir rata dan akar rata
(lihat gambar 6). Letak kekuatan ulir ini adalah pada akar dan puncaknya
sehingga pembuatannya mudah. Akar yang
rata tidak sekuat akar bundar metrik tetapi cukup kuat untuk semua aplikasi
pengencangan. Puncak yang rata berarti ulir tidak mudah rusak, tidak seperti
jika puncaknya runcing.

1
|
Puncak rata
|
3
|
Sudut ulir 600
|
2
|
Akar rata
|
|
|
Gambar 6: Ciri khusus ulir American National
Ulir National Coarse (NC) dan National Fine (NF)
Perbedaan
antara ulir National Coarse dan National Fine adalah jumlah ulir
per inci dan radius akarnya. Ukuran
NC dan NF biasanya menggunakan
istilah ulir per inci daripada jarak ulir.
Misalnya 1
inci ulir NF mempunyai 14 ulir per inci sedangkan 1 inci ulir NC hanya
mempunyai 8 ulir per inci (lihat gambar 7).
Istilah ulir National
Ulir National
disingkat NF atau NC untuk mengidentifikasi ulir halus dan kasar. Ukurannya menggunakan ukuran pecahan inci,
misalnya ½, ¾ atau 1¼. Ukuran tersebut
biasanya ada di depan, misalnya ½ NF, ¼ NC.

Gambar 7:
Ulir National Coarse dan National Fine per inci
Ukuran ulir National Coarse dan
National Fine
Bagan
berikut (lihat gambar 8) menampillkan sampel ukuran ulir National Fine dan
Coarse dari ¼ sampai 1 inci. Ada juga ukuran ulir National
yang jauh lebih besar dari ini tetapi kisaran ukuran ini akan mempermudah
peserta pelatihan dalam mengidentifikasi dan memahami ukuran ulir National.
National Fine
|
National Coarse
|
||
Ukuran ulir
|
Ulir per inci
|
Ukuran ulir
|
Ulir per inci
|
¼
|
28
|
¼
|
20
|
5/16
|
24
|
5/16
|
18
|
3/8
|
24
|
3/8
|
16
|
7/16
|
20
|
7/16
|
14
|
½
|
20
|
½
|
13
|
9/16
|
18
|
9/16
|
11
|
5/8
|
18
|
5/8
|
11
|
¾
|
16
|
¾
|
10
|
7/8
|
14
|
7/8
|
9
|
1
|
14
|
1
|
8
|
Gambar 8: Ukuran ulir National Coarse dan National Fine
Ulir pipa
Ulir pipa
dibuat pada ujung pipa dan salah satu fungsinya adalah sebagai tempat di mana
disambungnya pipa hidrolik. Ulir luar
digunakan di luar pipa dan ulir dalam digunakan pada konektor. Ulir pipa hampir
sama dengan ulir NC dan NF kecuali puncak dan akarnya yang jauh lebih kecil.
Selain itu, ulir pipa ditirus agar pemasangan makin kuat pada saat
bagian-bagiannya disekrup menjadi satu.

1
|
Ulir runcing
|
3
|
Puncak sempit
|
2
|
Akar sempit
|
|
|
Gambar 9: Ciri-ciri ulir
pipa
Istilah ulir pipa
Ulir pipa
disingkat PT. Ukurannya menggunakan
ukuran pecahan inci, misalnya ½, ¾ atau 1¼. Ukuran tersebut biasanya ada di
depan, misalnya ½ PT, ¼ PT.
Ukuran ulir pipa
Ukuran ulir
pipa hampir sama dengan ukuran ukuran National.
Mengidentifikasi ukuran ulir
Sejauh ini
telah kita ketahui lima
jenis ulir yang berbeda, metrik halus (metric fine), metrik kasar (metric
coarse), national fine, national coarse dan ulir pipa. Ciri-ciri setiap bentuk ulir telah diketahui
tetapi dengan hanya melihat puncak rata dan akar bundar untuk mengidentifikasi
sebuah ulir tidaklah sangat praktis. Pertanyaan
dapat muncul dalam menghitung jumlah ulir per inci atau mengukur jarak ulir dan
menentukan apakah ulir tersebut kasar atau halus.
Agar pengidentifikasian ulir lebih mudah, maka sebuah alat
khusus yang disebut thread gauge dapat digunakan (lihat gambar 10 dan
11). Gauge tersebut dapat
digunakan untuk semua jenis ulir dan gauge pada gambar 10 adalah thread
gauge metrik untuk ulir sampai jarak 6mm.
Profil setiap ukuran ulir telah dibuat pada sebuah logam pendek yang
bisa dibandingkan dengan ulir pada mur atau baut. Jika profil tersebut cocok
maka jarak ulir (metrik) atau jumlah ulir per inci (imperial) dapat diketahui.
Jika profil tersebut tidak cocok maka coba lagi yang lain sampai didapatkan yang
cocok. Setelah jarak ulir atau jumlah ulir per inci diketahui, jenis ulir dapat
dilihat pada bagan ulir.


(a) Ulir mur (b)
Ulir baut
Gambar 11: Menggunakan thread gauge untuk
mengetahui jarak atau ulir per inci
BAUT, SEKRUP
SUNGKUP (CAP SCREW)
DAN BAUT TAP (STUD)
DAN BAUT TAP (STUD)
Pendahuluan
Selama
perbaikan atau pemeliharaan terjadwal sering kendaraan/mesin, baut, sekrup
sungkup, baut tap dan mur yang rusak harus diganti. Pemilihan
jenis, grade, ukuran dan jenis ulir yang benar adalah sangat
penting. Jika salah maka dapat
menyebabkan rusaknya ulir atau baut, sekrup sungkup, baut tap atau patahnya mur
baik selama perakitan maupun servis.
Bagian ini akan memberikan informasi untuk dapat memilih baut, sekrup
sungkup, baut tap dan mur dengan benar.
Baut, sekrup
sungkup dan baut tap
Baut,
sekrup sungkup dan baut tap sangat mirip, kecuali:
Baut dan mur


Sekrup sungkup didesain untuk
menyatukan dua buah komponen dengan mensekrupnya ke salah satu komponen
tersebut.

Baut
tap berfungsi untuk menyatukan dua buah komponen dengan bantuan sebuah mur.
Baut
dan sekrup sungkup diuraikan berdasarkan:
·
Panjang
·
Diameter
utama
·
Desain
ulir
·
Kekuatan
·
Desain
Penggerak (drive) atau Kepala
Panjang
Baut atau sekrup sungkup - baut imperial
diukur dalam inci dan baut metrik dalam milimeter.

Diameter utama
Diameter
utama baut imperial diukur dalam inci atau milimeter dan baut metrik dalam
pecahan.

Desain
Ulir
Ulir
diklasifikasikan berdasarkan jarak ulirnya, yaitu jarak antara puncak sebuah
ulir dengan puncak ulir selanjutnya. Baut metrik dengan milimeter dan baut
imperial dengan jumlah ulir per inci (T.P.I).
Kekuatan
Kekuatan
baut diketahui dari tanda yang ada pada kepalanya. Tanda tersebut sering disebut sebagai grade
(tingkat) baut. Kekuatannya mengacu pada proof load, yaitu beban
aman maksimum yang dapat digunakan tanpa menimbulkan kerusakan permanen.
Baut imperial mempunyai tanda radial
dash pada kepalanya untuk menandakan kekuatannya (lihat gambar 13). Tidak
ada tanda radial dash berarti grade 2, tiga buah berarti grade
5, lima buah berarti grade 7 dan enam buah menunjukkan grade
8. Grade 8 adalah baut yang paling kuat.

Baut metrik mempunyai nomor kelas
identifikasi yang sesuai dengan kekuatan baut - nomor yang semakin tinggi
berarti kekuatannya semakin tinggi juga.
Bagan pada gambar 14 menampilkan informasi mengenai kekuatan baut metrik
dan imperial.


Desain Kepala Penggerak (drive)
Sebagian
besar baut dan sekrup sungkup berkepala segi enam. Untuk penggunaan khusus desain kepalanya bisa
berubah. Misalnya gambar 15 menunjukkan
sebuah sekrup sungkup soket heksagon dengan jenis kepala soket segi enam yang
didesain untuk digunakan dengan menggunakan sebuah kunci heksagon. Gambar 15
juga menampilkan sekrup kepala flensa 12 ujung yang didesain untuk digunakan
dengan menggunakan sebuah soket. Jenis
heksagon ini mempunyai kepala yang kecil yang dapat digunakan di ruang sempit
atau di lubang sempit.

Gambar 15: Sekrup sungkup soket heksagon (kiri)
dan sekrup kepala flensa 12 ujung (kanan)
Jenis desain kepala yang lain
adalah plow bolt (lihat gambar 16).

Gambar 16: Desain kepala plow bolt
·
Digunakan untuk
menguatkan komponen baja dengan square punched holes (misalnya sisi pemotong pada dozer).
·
Kepala counter
sunk agar material dapat melewatinya.
·
Course thread.
·
No. 3 kepala ditirus bundar dengan bahu persegi di bawah
tirusnya (paling umum).
·
No. 4 kepala
ditirus persegi.
·
No. 7 kepala ditirus bundar dengan sebuah kunci tersembul
dari tirusnya.
Baut karbon
rendah
Baja karbon rendah dikenali dari
angka yang digarisbawahi, misalnya 8.8 yang tertulis pada kepala baut.
Kelas Ulir
"A" berarti ulir luar,
misalnya (Baut).
"B" berarti ulir dalam,
misalnya (Mur ).
Kelas "1" berarti loose
fit, misalnya (Wing nut).
Kelas "2" berarti common
stock fit, 77% fit 23% clearance.
Kelas "3" berarti precision
fit, misalnya (ulir mikrometer).
Kelas "4" berarti interference
fit, misalnya (nylon insert).
Kelas "5" berarti lebih interference
fit, misalnya (distorted nut).
Baut Tap
(stud)
Baut tap adalah
batang baja dengan ulir pada kedua ujungnya, biasanya ulir kasar pada salah
satu ujung dan ulir halus pada ujung yang lainnya. Ujung dengan ulir kasar disekrupkan pada ulir
pasangannya pada casting, sebuah lubang yang dibor pada komponen yang
akan dikencangkan diletakkan di atas baut tap. Sebuah mur dimasukkan ke dalam
ujung baut tap dengan ulir halus untuk menjepit komponen agar tidak bergerak
(lihat gambar 17).

Gambar 17: Ciri-ciri baut tap (kiri) dan baut tap
yang telah terpasang (kanan)
Mengidentifikasi baut tap
Baut tap
dikenali dengan (lihat gambar 18):
A. Diameter baut tap
B. Panjang ujung baut tap dan jenis ulir
(biasanya kasar).
C. Panjang ujung
mur dan jenis ulir (biasanya halus). Catatan: baut tap metrik mempunyai ulir
kasar pada kedua ujungnya.
D. Kombinasi
panjang gagang (grip) dan panjang ulir Catatan: gagang tidak berulir dan
merupakan tempat untuk mengenggam baut dengan stud remover untuk memutar
baut tap dan melepaskannya dari casting.
D


Gambar 18: Identifikasi baut tap
Panjang baut tap
tergantung dari fungsinya. Panjang ujung
baut tap biasanya cukup standar karena merupakan ujung yang masuk ke dalam casting.
Panjang gagang akan cukup banyak berubah karena merupakan bagian yang menembus
komponen yang diklem ke casting. Misalnya jika baut tap digunakan pada
blok silinder, panjang gagang hampir sama dengan lebar kepala silinder sehingga
baut tap menjadi agak panjang. Jika baut tap digunakan pada exhaust
manifold, panjang gagang hanya selebar manifold flange sehingga baut
tap akan menjadi agak pendek. Panjang ujung mur akan menjadi cukup panjang
sehingga mur bisa masuk ke dalam ulir dan mengklem komponen.
Penggunaan
baut tap
Keuntungan
menggunaan baut tap adalah karena dapat digunakan sebagai pemandu dalam merakit
komponen. Misalnya baut tap digunakan pada blok silinder, saluran gas buang dan
inlet manifold, sump, fuel pump mounting, dsb. Semuanya dipasang dengan
sebuah gasket sehingga gasket tersebut dapat diletakkan di atas baut tap dan kemudian
komponen tersebut dapat dipasang dengan cukup mudah tanpa harus mengkhawatirkan
berjajarnya gasket dan komponen dengan lubang baut (lihat gambar 19).

1
|
Kepala silinder
|
3
|
Baut tap
|
2
|
Gasket kepala silinder
|
4
|
Blok silinder
|
Gambar 19: Penggunaan
baut tap pada blok silinder
Menggunakan grade, ukuran dan jenis ulir yang
benar
Menggunakan
grade dan ukuran baut, sekrup sungkup atau baut tap yang benar sangat
penting untuk memastikan bahwa semuanya dapat dikencangkan menurut torsi yang
benar dan daya kerja normal yang dapat ditahan.
Jika grade atau ukuran yang digunakan lebih kecil dari yang telah
ditentukan maka kemungkinan baut, sekrup sungkup atau baut tap akan mencapai
batas kekuatannya dan patah.
Menggunakan jenis ulir yang benar
sangat penting sehingga baut, sekrup sungkup atau baut tap akan benar-benar pas
pada lubang berulir pasangannya. Menggunkan
ulir yang tidak benar berarti akan merusak ulir.
Pendahuluan
Identifikasi
mur
Mur
diidentifikasi dengan (lihat gambar 20):
Diameter dalam.
Desain ulir.
Kekuatan atau grade.
Ukuran melintang
bagian rata (flat).
Diameter dalam
Diameter dalam mur ulir metrik diukur dalam milimeter dan
mur ulir imperial dalam inci atau pecahan inci.
Desain ulir
Ulir bisa berupa metric fine,
metric coarse, national fine atau national course.

Gambar 20: Ciri-ciri mur
Kekuatan atau grade
Berbagai tanda pada mur menunjukkan grade-nya. Gambar 21 menampilkan berbagai cara untuk mengidentifikasi
atau mengenali grade mur. Pabrik
pembuat mempunyai berbagai metode dalam mengidentifikasi grade dan
menggunakan garis tanda hubung (dash), kombinasi titik dan tanda hubung,
takikan pada sudut wrench pad, titik atau pimple.

Gambar 21
Metode dalam menunjukkan grade mur
Grade mur harus sesuai dengan grade baut.
Jika grade mur lebih kecil maka sekrup sungkup atau baut tidak akan bisa
mencapai daya jepit yang diinginkan.
Jika grade mur lebih besar dari sekrup sungkup atau baut makan
akan menyebabkan pemusatan ketegangan yang besar pada ulir pertama yang kontak
pada baut (tidak ada satupun ulir yang dapat 100% menopang keseluruhan beban).
Ukuran
melintang bagian rata (flat)
Ukuran melintang dua bagian rata kadang-kadang digunakan
untuk mengenali mur. Misalnya sebuah
baut ½ AF akan menjadi ½ inci jika diukur melintang dua bagian rata di depannya
(lihat gambar 20).
Jenis-jenis mur
![]()
Slotted nut
Uraian
1. Hampir sama dengan castle
nut kecuali celahnya (slot) lebih
kecil dan merupakan mur yang full
bodied.
2. Ujung-ujungnya bersudut ke dalam untuk menekan ke ulir luar.
3. Jarang dipakai ulang karena dapat merusak ulir.
4. Digunakan pada pemakaian yang tidak memerlukan
baut yang kuat.
|
![]()
Castle Nut
Uraian
1. Digunakan bersama dengan cotter
pin untuk mengunci mur agar tidak bergerak.
2. Pelurusan dengan lubang pada baut adalah sangat penting Mungkin harus
melonggarkan atau mengencangkannya agar bisa lurus.
3. Pra-beban bisa berkisar dari 55% sampai batas luluh baut - tidak pasti!
4. Getaran yang kuat dapat menyebabkan cotter
pin patah jika tidak ada torsi yang cukup pada mur.
5.
Digunakan pada
pemakaian yang tidak memerlukan baut yang kuat.
|
![]() |
![]() |
![]()
Uraian
1. Pelat alas konis melekat pada mur yang mengencangkan dan menekan pelat
alas konis pada permukaan lawannya untuk mengunci mur agar tidak bergerak.
2. Menjaga pra-beban tertentu tapi tidak mencegah pelonggaran.
3. Pelat alas harus memenuhi ketentuan
|
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]()
Uraian
1.
Permukaan kontak rata
mur bergerigi seperti gerigi gergaji yang runcing. Gerigi tersebut masuk ke
dalam permukaan pasangannya untuk mengunci mur agar tidak bergerak.
2.
Keuntungannya adalah
mudah diputar pada ulir sampai geriginya mulai menyentuh permukaan
pasangannya.
|
![]() |
![]()
Uraian
1. Tebalnya kira-kira setengah mur biasa.
2. Dikencangkan pada mur biasa untuk mengunci agar tidak bergerak.
3. Tidak boleh dipakai secara tersendiri.
4. Mur biasa harus dipasang lebih dahulu baru mur
lawan.
5. Lebih mahal dan menghabiskan banyak waktu pada
saat digunakan dibandingkan alat pengunci lainnya.
|
![]()
Uraian
1. Ulir atas berubah bentuk untuk mengunci mur pada ulir baut.
2. Tahan terhadap getaran pelonggaran.
3. Tidak terpengaruh oleh temperatur tinggi.
4. Dapat dipakai lagi jika masih mempunyai prevailing torque.
|
![]()
Uraian
1. Mempunyai sebuah leher penahan dari nilon yang mengunci pada ulir baut.
2. Tidak dapat dipakai ulang karena material pengunci nilonnya akan rusak
setelah sekali pakai.
3.
Tidak untuk dipergunakan
pada temperatur tinggi karena material pengunci nilon bisa meleleh.
|
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
Jenis-jenis pelat alas
Pelat alas gepeng yang biasa digunakan di bawah kepala
mur atau baut untuk menyebarkan beban ke bidang permukaan yang lebih besar.
Pelat alas tersebut sedikit lebih besar dari kepala baut atau mur untuk fungsi
ini. Pelat alas digunakan untuk melindungi permukaan komponen agar tidak rusak
oleh baut yang dikencangkan. Selain itu, pelat alas juga digunakan untuk
mengunci atau menahan mur atau baut agar tidak bergerak.


Cara
menggunakan pelat alas



PENGENCANG KHUSUS
Pendahuluan
Pengencang
khusus telah didesain untuk fungsi khusus yang didak dapat dilakukan oleh
pengencang jenis umum laninnya seperti baut dan mur. Bagian ini akan
menguraikan berbagai jenis pengencang khusus dan bagaimana cara penggunaannya.
Paku keling (rivet)
Paku
keling digunakan untuk pemasangan permanen pelat logam. Sebuah lubang dibor menembus kedua lempeng
logam yang akan disatukan dan paku keling dimasukkan ke lubang tersebut. Paku keling terbuat dari baja lunak yang
dapat digepengkan pada salah satu sisi untuk menjepit kedua lempeng logam
menjadi satu.

Gambar 26: Paku keling (kiri)
dan bentuk umum kepalanya (kanan)
Ciri-ciri paku keling
·
Paku keling sering
dipakai untuk memaku komponen secara permanen.
·
Paku keling sangat
serbaguna dan murah.
·
Paku keling keras
digunakan seperti baut untuk menyatukan dua lempengan.
·
Paku keling dimasukkan
pada sebuah lubang pra bor dan kepala kedua dibentuk pada sisi yang lainnya
dengan menggunakan palu.
·
Kepala kedua juga bisa
dibentuk dengan menggunakan mesin rivet.
·
Paku keling harus
disangga dengan kuat pada kepalanya pada saat pemasangan jika tidak maka paku
keling tidak akan menahan dengan kuat.
Blind Rivet
Blind rivet digunakan jika pada penyambungan tidak bisa menjangkau sisi yang
lainnya. Paku keling ini kadang-kadang
berupa sebuah push in plug plastik sederhana yang menahan sebuah trim
agar tidak bergerak, yang lainnya sering disebut pop-rivet yang
dipasang dengan menggunkan sebuah alat khusus.

Gambar 27: Push in blind rivet
Ciri-ciri blind rivet
·
Blind rivet digunakan untuk aplikasi ringan.
·
Digunakan jika sebuah
penyambungan hanya bisa dilakukan dari satu sisi.
·
Beberapa jenis lain
sering disebut pop-rivet yang dipasang dengan menggunkan sebuah alat
khusus. Alat tersebut menarik sebuah
batang melalui paku keling berongga yang membentuk kepala kedua dan batang
tersebut dipatahkan (lihat gambar 28A).
·
Jenis yang lain
mempunyai sebuah batang di tengahnya yang dimasukkan dengan menggunakan palu
untuk memperlebar ujung yang lainnya (lihat gambar 28B).
·
Blind rivet jenis ketiga (tidak umum) yaitu paku keling yang mempunyai ujung berongga
yang diisi dengan bahan eksplosif. Disulut oleh panas atau dipicu oleh bahan
eksplosif listrik sehingga melebarkan ujung paku keling (lihat gambar 28C ).

Gambar 28: Pop-rivet
(A), driven
rivet (B) dan explosive
rivet (C)
Pin
Pin
digunakan untuk menyatukan dua buah komponen dan berfungsi sebagai alat
pengunci pada pengencang yang lain.
Clevis
pin
Clevis pin digunakan untuk memasang komponen
yang harus di-pivot. Gambar 29 menampilkan sebuah clevis pin yang
digunakan untuk memasang yoke pada sebuah lever.

Gambar 29: Clevis
pin (1) digunakan untuk memasang yoke (2) pada lever (3)
Ciri-ciri clevis pin
·
Clevis pin bisa masuk ke dalam lubang pra bor.
·
Pin ini mempunyai sebuah kepala pada satu ujungnya dan pada
batangnya terdapat sebuah lubang yang dibor tembus pada ujung yang lainnya.
·
Pin inidikencangkan dengan menggunakan sebuah cotter pin atau
spring lock pin menembus lubang pada pin.
Cotter
pin
Cotter
pin (sering disebut split pin atau pin belah) adalah sebuah
pin logam lunak yang dilipat. Pin ini
digunakan untuk mengencangkan komponen seperti clevis pin dan castle
nut (lihat gambar 30). Pada gambar 29 Cotter pin sedang digunakan
untuk menahan clevis pin agar tetap pada posisinya.

Gambar 30: Cotter
pin (split pin)
Ciri-ciri cotter pin
·
Jika pin dilipat maka akan membentuk sebuah mata pada satu
ujungnya. Mata ini menahan pin agar
tidak lepas dari pengencang. Mata
tersebut juga berfungsi pada saat melepaskan pin.
·
Setelah pin menyembul menembus pengencang, kedua ujungnya
dilipat ke belakang melingkari pengencang untuk menguncinya agar tidak lepas.
·
Panjangnya berbeda-beda sesuai dengan fungsinya.
·
Tidak boleh dipakai ulang
Pin
pegas (spring pin)
Pin
pegas (sering disebut roll pin) digunakan untuk mengencangkan komponen
yang diberi beban ringan dan yang tidak perlu diklem agar tidak bergerak (lihat
gambar 31).

Gambar 31: Roll
pin
Ciri-ciri roll pin
·
Merupakan pin berongga
yang terbelah memanjang dan terbuat dari baja pegas.
·
Dikencangkan dengan interference
fit dan harus ditekan masuk.
·
Dilepas dengan
menggunkan pin punch.
·
Ukuran diameter dan
panjangnya dalam imperial dan metrik.
Pin Pasak (dowel pin)
Pin pasak digunakan
untuk menjajarkan dua buah komponen. Pin
ini merupakan pin baja yang kedua ujungnya bertepi simetris (chamfered) (lihat
gambar 32).

Gambar 32: Pin pasak (kiri) dan digunakan untuk menjajarkan dua buah
komponen (kanan)
Ciri-ciri pena pasak
·
Bisa berupa sebuah pin baja keras atau tube berongga.
·
Satu ujungnya merupakan interference fit dan dipalu ke
dalam lubang pada casting.
·
Ujung yang lainnya clearance fit ke dalam lubang pada
komponen pasangannya.
·
Digunakan secara permanen dan tidak boleh diganti kecuali
kalau rusak.
·
Pin pasak tidak menyatukan komponen, tetapi masih harus
dipasang dengan menggunakan baut atau sekrup sungkup.
Shear
Pin
Shear pin didesain untuk melindungi poros (shaft)
agar tidak patah jika beban pada poros menjadi terlalu besar (lihat gambar
33). Maksudnya adalah bahwa shear pin
tersebut akan lebih dahulu patah.

Gambar 33: Shear
pin (1) digunakan pada baling-baling motor luar
Ciri-ciri
shear pin
·
Biasanya
digunakan pada poros yang menggerakkan komponen lain yang mungkin mengalami
sentakan pada saat pemberian beban.
·
Jika
beban normal dilampaui maka pin akan patah dan poros tidak lagi akan bisa
menggerakkan komponen lainnya.
·
Shear
pin digunakan untuk mencegah kerusakan pada komponen yang lain jika beban yang
telah ditentukan dilampaui.
·
Shear
pin biasanya terbuat dari logam lunak. (misalnya: kuningan, aluminium,
dan baja lunak)
Spring
lock dan quick lock pin
Adalah salah satu jenis pin yang dapat dilepas dengan cepat
agar komponen dapat dibongkar pasang (lihat gambar 34 dan 35).

Gambar 34: Spring lock pin (kiri) dan penggunaannya (kanan)

Gambar 35: Quick
lock pin (kiri) dan penggunaannya (kanan)
Ciri-ciri
spring lock dan quick lock pin
·
Spring lock pin dan quick lock pin disebut juga convenience
pin. Pin ini dapat dilepas dengan cepat tanpa
menggunakan alat dan dapat dipakai ulang.
·
Pin ini digunakan juka
komponen sering dibongkar pasang. (misalnya pengait).
·
Pin ini dipasang melalui sebuah lubang yang dibor pada clevis
pin atau poros dan ditahan dengan sebuah pegas jika itu spring lock pin atau
dengan kawat ikat jika itu quick lock pin.
Pasak
(key)
Pasak dimasukkan pada celah sebuah poros dan menyembul ke atas
permukaan yang terpasang ke dalam celah pasangannya pada sebuah gear
atau pulley. Hal ini memungkinkan gear atau poros untuk
digerakkan (lihat gambar 36 dan 37).

Gambar 36: Woodruff
key (kiri) square
key (kanan)

Gambar 37: Square
key digunakan untuk menghubungkan gear dengan poros
Ciri-ciri pasak
·
Ada dua jenis pasak, square
key dan woodruff key.
·
Celah di mana kunci dimasukkan disebut alur pasak (keyway).
·
Square key menggunakan alur pasak lurus pada kedua
komponen.
·
Woodruff key dipasang pada alur pasak setengah lingkaran
pada poros dan gear mempunyai alur pasak lurus.
·
Square key dapat dipasang setelah gear terpasang
pada poros.
·
Kedua pasak tersebut adalah interference fit dan
biasanya memerlukan penarik atau penekanan untuk melepas dan memasang komponen.
Snap
Ring (circlip)
Snap ring (sering disebut circlip)
digunakan untuk menempatkan komponen pada poros dan lubang. Empat jenis snap
ring yang paling umum ditampilkan pada gambar 38. Gambar 39 menampilkan jenis snap ring bergigi
dalam (internal prong) yang digunakan untuk meletakkan gudgeon pin pada
piston.

1
|
Jenis 'E' luar
|
3
|
Jenis lubang dalam
|
2
|
Jenis lubang luar
|
4
|
Jenis pengungkit dalam
|
Gambar 38: Jenis-jenis snap ring

Gambar 39: Snap ring jenis bergigi dalam
digunakan untuk meletakkan gudgeon
pin pada piston
Ciri-ciri snap ring
·
Dua jenis dasar, dalam
dan luar.
·
Terbuat dari baja pegas
dan kadang-kadang memerlukan alat khusus untuk memasang dan melepaskannya.
·
Snap ring luar dipasang
pada celah radial pada pada poros. Ring
ini digunakan untuk menahan poros agar tidak bergerak atau untuk menahan
komponen pada poros.
·
Snap ring dalam
dipasang pada celah radial pada pada lubang.
Ring ini digunakan untuk menahan agar pin atau poros tidak keluar dari
lubang.
Sekrup
Pengencang (set screw/grub screw)
Sekrup pengencang digunakan untuk
mengunci gear, pulley atau collar pada poros untuk mencegah
bergesernya kedua komponen. Sekrup ini
hanya digunakan jika beban yang digunakan ringan, pasak lebih baik jika beban
berat. Gambar 40 menampilkan jenis
kepala sekrup pengencang dan gambar 41 menampilkan jenis-jenis ujungnya.

1
|
Kepala segi empat
|
3
|
Kepala celah
|
2
|
Kepala heksagon
|
4
|
Kepala kunci heksagon
|
Gambar 40: Jenis-jenis kepala sekrup pengencang

1
|
Cup point
|
4
|
Full dog point
|
2
|
Oval point
|
5
|
Flat point
|
3
|
Half dog point
|
6
|
Cone point
|
Gambar 41: Jenis-jenis ujung sekrup
pengencang
Ciri-ciri
sekrup pengencang
·
Biasanya digunakan untuk menahan collar, pulley atau gear
agar tidak bergerak pada penggerak yang berputar.
·
Biasanya disekrup pada bidang datar atau ke dalam lubang
kecil pada poros.
·
Jenis-jenis kepala: heksagon, segi empat, celah atau kunci heksagon.
·
Jenis-jenis ujung, dari
yang paling permanen sampai yang kurang permanen:
·
Terbuat dari bahan yang
dipanaskan dan sangat kuat.
·
Ulir -course atau fine - sama dengan sekrup
mesin.
Kawat
pengunci (lock wire)
Digunakan untuk mengunci baut agar tidak bergerak yang bersegel
(seal) untuk mencegah penyetelan komponen tertentu yang tidak
diperbolehkan misalnya pompa injeksi bahan bakar, penyetelan kecepatan dan
bahan bakar. Gambar 42 menampilkan dua
fungsi kawat pengunci.

Gambar 42: Kawat pengunci digunakan untuk mengunci baut agar tidak
bergerak (kiri) dan yang bersegel untuk mencegah penyetelan yang tidak
diperbolehkan (kanan)
Ciri-ciri
kawat pengunci
·
Digunakan untuk mencegah pengencang agar tidak terpisah dan
jatuh jika longgar.
·
Jika dipasang dengan benar, kawat pengunci juga membantu alat
pengunci lain untuk menjaga pengencang agar tetap kencang.
·
Kawat dimasukkan menembus lubang yang
dibor pada kepala baut dan dipilin untuk mengunci baut agar tidak bergerak.
Aturan
Umum
·
Kawat pengunci harus dalam kedaan kencang pada saat dipasang.
·
Kawat pengunci tidak
boleh tertalu tegang.
·
Ketegangan kawat
pengunci harus cenderung mengencangkan bagian di mana kawat tersebut dipasang.
·
Kawat pengunci harus
dibengkokkan melingkar untuk menghindari proyeksi yang meruncing.
·
Kawat pengunci tidak
boleh menyilang atau menghalangi lintasan aliran.
Klem
Klem digunakan untuk mengencangkan ujung pipa slang pada pipa
logam, untuk menyatukan ujung pipa saluran gas buang logam dan untuk
mengencangkan mata tali baja (wire rope) ke tali baja. Klem sangat banyak digunakan pada sistem
pendinginan dan sistem pembuangan.
Gambar 43 menampilkan beberapa jenis klem slang dan satu jenis klem
saluran gas buang, gambar 44 menampilkan mata tali baja yang telah diklem.

Gambar 43: Klem slang (kiri)
dan klem saluran gas buang (kanan)

Gambar 44: Mata tali baja dikencangkan dengan klem
Ciri-ciri klem
·
Cara yang cepat dan mudah untuk menjepit dua komponen menjadi
satu.
·
Klem slang menggunakan sekrup jenis cacing atau mur dan baut
untuk mengencangkan klem pada slang.
·
Klem saluran gas buang sering menggunakan baut 'U' dengan
braket dan mur untuk menjepit dua pipa menjadi satu.
·
Klem tali baja menggunakan baut 'U' dengan braket dan mur
untuk menjepit tali baja menjadi satu.
·
Semua klem harus selalu diperiksa untuk memastikan klem tidak
longgar oleh karena getaran atau gerakan.
Pengencang
Khusus
Kendaraan dan mesin modern memerlukan berbagai pengencang
khusus untuk menahan kabel listrik ke body panel, untuk menahan trim
ke body panel, untuk menahan panel kedap suara pada tempatnya, dsb.
Banyak di antaranya telah dikembangkan untuk memudahkan pemasangan dan
pelepasannya. Pada umumnya pengencang hanya dibutuhkan untuk fungsi ringan dan
tidak harus sangat kuat dan sebagian besar terbuat dari plastik atau baja pegas
tipis. Beberapa pengencang khusus
berukuran sangat besar. Jadi, kita hanya akan membahas jenis-jenis yang paling
populer saja.
Klip
Pegas Jenis Dart
Merupakan salah satu jenis pengencang yang bisa digunakan
dengan cepat dan menggunakan gerak pegas untuk menahan klip agar tidak
bergerak. Pengencang ini disebut klip
jenis dart karena salah satu ujungnya berbentuk seperti anak panah. Ujung yang berbentuk anak panah tersebut
dapat menekan jika didorong ke dalam lubang dan melebar pada sisi yang lainnya
untuk mengencangkan klip agar tidak bergerak. Gambar 45 menampilkan beberapa
jenis klip pegas dart.

1
|
Klip baja untuk tugas ringan
|
4
|
Klip isolasi plastik
|
2
|
Klip baja untuk tugas sedang
|
5
|
Klip baja untuk tugas berat
|
Gambar 45: Jenis-jenis klip pegas
Jenis-jenis
klip pegas (lihat gambar 45)
1
Klip pegas untuk tugas ringan cukup kuat untuk menahan sebuah
komponen agar tidak bergerak. Digunakan
pada komponen yang halus.
2
Klip pegas untuk tugas sedang lebih kuat untuk menahan sebuah
komponen agar tidak bergerak.
3
Klip pegas plastik dapat mengisolasi dan baik untuk
mengurangi suara gemeretak. Dapat
dipakai ulang dan mudah untuk dimasukkan.
4
Klip pegas untuk tugas berat mempunyai sebuah bibir yang
terangkat pada setiap sisinya sehingga dapat di dilepas dengan menggunakan
obeng.
Ciri-ciri
klip pegas
·
Dapat menggantikan
beberapa bagian (baut, pelat alas dan mur).
·
Dipasang dengan
ketegangan sehingga tidak akan longgar karena getaran.
·
Sebagian besar terbuat
dari baja.
·
Beberapa terbuat dari
plastik jika daya jepit tidak diutamakan.
Pengikat dan penahan kabel (cable tie dan retainer)
Digunakan untuk
menahan kawat yang diikat dan harnes kawat agar tidak bergerak. Kawat dan harnes kawat harus dipasang dengan
kuat agar tidak bergeser kemana-mana dan merusak isolasi. Pengikat dan penahan
kabel sangat berguna dalam hal ini (lihat gambar 46).

1
|
Pengikat kabel plastik
|
4
|
Klip penahan logam dua lengan
untuk digunakan pada pinggir panel
|
2
|
Penahan ikat logam berisolasi yang
dipasangi dart clip
|
5
|
Penahan plastik
|
3
|
Penahan ikat logam untuk digunakan
pada seluruh lubang
|
|
|
Gambat 46: Jenis-jenis pengikat dan penahan kabel
Jenis-jenis
pengikat dan penahan kabel (lihat gambar 46)
1
Pengikat kabel – digunakan untuk mengikat beberapa kawat
menjadi satu tetapi tidak tidak mempunyai susunan pemasangan.
2
Penahan ikatan logam berisolasi – mempunyai isolasi untuk
mencegah kerusakan pada kabel dan dipasangi sebuah penahan berupa dart
spring clip.
3
Penahan ikatan logam dengan bagian atas yang besar dan
digunakan melalui lubang.
4 Klip logam dua lengan –
yang satu berduri untuk mencengkram panel dan yang lainnya menahan ikatan.
5
Penahan plastik
lentur - self-retaining untuk berbagai ukuran.
Ciri-ciri klip dan penahan kabel
·
Beberapa terbuat
dari baja pegas dan yang lainnya dari plastik.
·
Dipasang dari
depan, dengan menggunakan regangan pegas, tidak perlu dipasang dari belakang
panel.
·
Berbagai ukuran
diperlukan untuk mengakomodasi berbagai harnes pengawatan.
Pengencang Plastik
Pengencang plastik
berupa baut, mur, paku keling, sekrup dan pengencang khusus lainnya yang
terbuat dari plastik. Pengencang jenis ini mempunyai banyak kelebihan
dibandingkan pengencang logam tetapi kekuatannya tidak sama. Gambar 47 menampilkan berbagai jenis
pengencang plastik.



Gambar 47: Jenis-jenis
pengencang plastik
Ciri-ciri
pengencang plastik
·
Didesain untuk menahan,
menggandeng atau memasang satu atau banyak komponen.
·
Sesuai dengan dimensi,
kelas ulir, dan standar kecocokan yang sama dengan pengencang logam.
Kelebihannya
·
Awet dan pemeliharaan
yang tidak rutin (tidak berkarat).
·
Tidak menghantarkan listrik.
·
Dapat melakukan penguncian sendiri.
·
Dapat melakukan penyegelan sendiri.
·
Ringan.
·
Tahan terhadap bahan kimia.
·
Mudah dipasang
PENGENCANGAN BAUT
Pendahuluan
Pengencangan baut dengan benar sangat penting untuk mendapatkan
daya jepit yang diinginkan antar dua buah permukaan. Jika pengencangan tidak benar, gas atau
cairan akan bocor dan dapat menyebabkan baut menjadi longgar. Bagian ini akan
menguraikan cara-cara mengencangkan baut untuk mendapatkan tingkat kekencangan
yang benar.
Pengencangan
dan pemutaran baut
Kekencangan
adalah ketegangan mekanis yang diberikan pada baut pada saat dikencangkan.
Kekencangan menjepit dua buah permukaan menjadi satu dan menahannya agar tidak
bergerak. Torsi adalah daya putar yang
diberikan pada baut pada saat dikencangkan.
Jumlah torsi yang benar harus diberikan pada baut untuk menjaga agar
pengencang tersebut tidak melonggarkan kekencangan yang menyatukan kedua
komponen. Torsi dilakukan dengan menggunakan daya pada jarak tertentu (lihat
gambar 48). Contohnya adalah penggunaan kunci pas. Seorang mekanik memberikan
daya pada ujung kunci pas untuk memutar dan mengencangkan baut. Semakin panjang
kunci pas maka semakin besar daya ungkitnya sehingga torsi yang diberikan pada
baut akan semakin besar.

Gambar 48: Torsi dilakukan dengan kunci pas 0,3 meter (1) dan 0,6 meter (2)
Pada gambar 48 (1)
mekanik menggunakan sebuah kunci pas 0,3 meter dan menggunakan daya sebesar 222
Newton. Satuan metrik
torsi adalah Newton
meter dan satuan imperial torsi adalah foot pound. Untuk menghitung
torsi adalah daya dan jarak dikalikan (kita tidak akan banyak membahas
penghitungannya, tapi hanya untuk menggambarkan bagaimana panjang kunci pas
mempengaruhi torsi). Artinya adalah 222
x 0,3 = 67 Nm torsi. Pada gambar 48 (2) mekanik menggunakan sebuah kunci pas 0,6 meter (dua kali lebih
panjang) dan menggunakan setengah dari daya tersebut yaitu sebesar 111 Newton . Artinya adalah 111 x 0,6 = 67 Nm torsi.
Jumlah torsi yang sama telah diberikan pada baut meskipun setengah dari daya
tersebut telah digunakan. Hal ini karena kunci pas pada gambar 48 (2) dua kali
lebih panjang dari kunci pas pada gambar 48 (1). Sebuah alat khusus yang
disebut kunci momen (torque wrench) digunakan untuk mengencangkan baut
menurut torsi tertentu. Kunci momen bisa
diset pada torsi tertentu dan akan megeluarkan suara klik jika torsinya telah
dicapai atau juga menggunakan sebuah gauge untuk menunjukkan torsi yang telah
digunakan (lihat gambar 49).

Gambar 49: Dial indicator kunci momen (1) dan
square socket drive (2)
Jenis-jenis kunci momen
Kunci
momen klik Kunci momen ini akan mengeluarkan bunyi klik jika sudah
sampai pasa torsi yang telah ditentukan dan dapat diset pada torsi yang diinginkan
sampai pada tingkat maksimum yang telah ditentukan untuk kunci momen
tersebut.
|
![]() |
Kunci
momen batang Kunci momen ini mempunyai sebuah batang (poros)
yang agak membengkok jika baut sedang diberikan torsi. Pada batangnya terdapat sebuah jarum penunjuk
yang bergerak pada skala yang membaca torsi. Kunci ini akan membaca torsi yang digunakan sampai
pembacaan maksimum pada skala.
Pegangannya dapat diputar sehingga tarikan langsung diaraknan pada
ujung batang. Pada saat menggunakannya,
pegangan tersebut harus tetap lurus dengan batangnya dan tidak boleh miring
serta arah tarikan tidak boleh salah.
|
![]() |
Kunci
momen dial Kunci momen ini mempunyai dial yang menunjukkan
kapan torsi yang diinginkan dicapai. Kunci ini akan membaca torsi yang digunakan sampai pembacaan
maksimum pada dial gaugenya. Kunci ini sering dipasangkan sebuah setting
pointer yang bisa diputar untuk menunjukkan torsi yang diinginkan. Pada saat pointer menunjukkan torsi
yang digunakan, pointer akan sejajar dengan setting pointer,
berarti torsi yang benar telah dicapai
|
![]() |
Menggunakan kunci momen
Instruksi khusus mengenai penggunaan kunci momen akan
diberikan oleh pabrik pembuat. Berikut
ini adalah hal-hal umum yang harus diperhatikan pada saat menggunakan kunci
momen (lihat gambar 52).
·
Periksa spesifikasi
pabrik pembuat mengenai baut yang akan dikencangkan.
·
Bersihkan ulir baut dan
lubang berulir.
·
Pilih kunci momen yang
dapat memberikan torsi yang diinginkan.
·
Pilih ukuran soket yang
sesuai untuk baut yang dikencangkan.
·
Untuk kunci momen jenis
klik, atur kunci momen tersebut pada torsi yang diinginkan.
·
Letakkan kunci momen
pada baut dan pastikan soket terpasang dengan tepat.
·
Letakkan satu tangan di atas ujung soket kunci momen dan
tangan lainnya di atas gagang kunci momen.
·
Atur kaki agar tubuh seimbang.
·
Tarik dengan rata dan
kuat untuk mendapatkan torsi yang sesuai.
Jangan
menyentak.
·
Suara klik akan terdengar jelas pada kunci momen jenis klik
jika torsi yang diinginkan sudah didapat.
·
Lihat skala pada kunci momen jenis tiang atau dial sampai
torsi yang diinginkan didapat. Baca
skala tersebut langsung dari atasnya untuk mendapat hasil yang benar.

Transparansi 52: Menggunakan kunci
momen
Metode Torque Turn dan Torque Turn to Yield
Salah satu kendala
untuk memperoleh torsi yang benar pada baut adalah hanya 90% torsi saja yang
digunakan untuk mengatasi gesekan. Gesekan terjadi antara kepala baut dan
permukaan pasangannya, seperti halnya gesekan antara ulir baut dan ulir lubang
berulir. Hal ini berarti bahwa torsi aktual yang diberikan pada baut kurang
dari hasil yang ada pada kunci momen sehingga mengakibatkan kekencangan baut
dan daya jepit yang diberikan pada komponen lebih kecil. Untuk mengatasi hal
ini, telah dikembangkan dua metode pengencangan
baut menurut torsi yang telah ditentukan dan kemudian memutarnya lagi sampai
2100.
Kedua metode tersebut
adalah 'torque
turn' dan 'torque turn to yield'. Banyak pabrik pembuat
menetapkan metode yang berbeda-beda dan prosedur pabrik pembuat tetap
harus diikuti.
Torque turn
Metode torque turn adalah mengencangkan baut sampai pada torsi yang telah ditetapkan dan
kemudian memutarnya lagi sampai 1800. Maksud tambahan setengah putaran tersebut adalah
untuk mengambil kekencangan pada baut sebesar yang dibutuhkan kompensasi rugi
gesekan.
Pabrik pembuat
memberikan spesifikasi seperti 100 Nm (74 ft lbs) + 1200. Dalam hal ini baut
dikencangkan
sampai 100 Nm dan kemudian diputar lagi 1200. Kekencangan tambahan pada baut didesain untuk menjaga
baut tetap berada dalam proof load maksimum
sehingga baut tidak meregang atau berubah bentuk. Akibatnya baut yang telah
dikencangkan dengan metode torque turn dapat
dipakai lagi.
Metode torque turn cukup banyak digunakan oleh pabrik pembuat seperti Iveco
dan Caterpillar
misalnya pada baut rangka
bawah di mana kekencangan penjepitan yang benar sangat dibutuhkan.
Torque turn to yield
Metode torque turn to yield adalah mengencangkan baut sampai pada torsi yang telah
ditetapkan dan kemudian memutarnya lagi sampai 2100. Hal ini akan menambah kekencangan pada baut sampai pada
batas luluhnya, artinya adalah baut tersebut meregang secara permanen. Baut
yang telah dikencangkan menggunakan metode torque turn to yield tidak dapat dipakai lagi.
DAFTAR ISTILAH TEKNIK
Daftar istilah teknik
ini memberikan penjelasan mengenai beberapa istilah yang dipakai di dalam modul
ini. Banyak istilah yang dipakai di dalam modul ini telah dipakai di dalam
modul terdahulu.
Baut Sebuah baja bundar yang berulir
pada salah satu ujungnya dan kepala heksagon pada ujung lainnya. Digunakan bersama dengan sebuah mur untuk
menyetukan dua buah komponen.
Sekrup sungkup (cap
screw) Sebuah baja bundar yang berulir pada salah
satu ujungnya dan kepala heksagon pada ujung lainnya. Digunakan bersama dengan sebuah mur untuk
menyatukan dua buah komponen dengan disekrup ke dalam lubang berulir pada salah
satu komponen.
Pengikat dan penahan
kabel (cabel tie dan retainer) Alat dari logam atau plastik yang digunakan untuk menahan
kabel listrik dan harnes pengawatan pada badan sebuah kendaraan atau mesin.
Klem (clamp) Sebuah
alat berbentuk bundar atau huruf 'U' yang digunakan untuk menahan pipa slang
atau untuk menggabungkan pipa saluran gas buang dsb.
Klip (clip) Sebuah
pengencang untuk tugas ringan yang terbuat dari baja atau plastik pegas.
Terdiri dari berbagai jenis.
Cotter pin Sebuah
pin logam lunak dengan kedua bagiannya dilipat menjadi satu. Digunakan
untuk menahan castle nut, slotted nut dan clevis pin.
Kadang-kadang disebut split pin (pin belah).
Pin pasak (dowel pin) Salah satu jenis pin yang
digunakan untuk menjajarkan dua komponen pada saat memfiting menjadi satu.
Ulir halus (fine) dan kasar (coarse)
Ulir halus mempunyai pitch (jarak) dan radius akar yang lebih kecil dari
ulir kasar sehingga mempunyai jumlah ulir perinci yang lebih banyak.
Grade (tingkat)
baut atau mur Sebuah sistem nomor yang digunakan untuk
mengetahui kekuatan tarik sebuah baut, mur atau sekrup sungkup.
Pasak (key) Sebuah baja keras berukuran pendek yang
terpasang pada alur pasak pada sebuah poros untuk menggerakkan gear atau
pulley.
Kawat pengunci (lock wire) Kawat dengan panjang tertentu yang masuk ke
dalam lubang yang dibor pada kepala baut untuk menahan agar baut tidak menjadi
longgar.
Sekrup mesin (machine screw) Salah
satu jenis sekrup dengan diameter kurang dari ¼ inci atau 6mm. Digunakan
bersama dengan sebuah mur yang digunakan untuk pengencangan ringan.
Ulir metrik Ulir yang sesuai dengan sistem ukuran metrik dan
mempunyai ukuran dalam milimeter.
Diameter utama (major diameter) Diameter
luar ulir yang diukur dari puncak ke puncak (crest) pada sisi yang
berlawanan.
Ulir Nasional (National thread) Ulir
yang sesuai dengan sistem ulir American National dan berukuran imperial.
Pengencang plastik Baut, mur, paku keling, sekrup dan pengencang khusus
lainnya yang terbuat dari plastik dan digunakan untuk tugas pengencangan
ringan.
Pin Sebuah baja keras berukuran pendek yang digunakan
untuk menggabungkan dua buah komponen tetapi memungkinkan pergerakan di antara
kedua komponen tersebut.
Proof load Beban aman maksimum yang bisa diberikan tanpa
mengakibatkan deformasi tetap.
Paku keling (rivet) Sebuah baja lunak berukuran
pendek dengan sebuah kepala pada salah satu ujungnya dan sebuah bagian paralel
pada ujung yang lainnya. Digunakan untuk menggabungkan dua buah komponen
menjadi satu secara permanen.
Pin pengunci cepat (quick lock pin) Salah
satu jenis pin yang dapat dilepas dengan cepat agar komponen dapat dibongkar
pasang.
Pin pemotong (shear pin) Salah satu jenis pin yang digunakan untuk
melindungi poros dari beban yang berlebihan dengan cara memotongnya.
Sekrup pengencang (set screw) Salah
satu jenis sekrup yang digunakan untuk mengunci gear, pulley atau collar
pada poros.
Sekrup Sebuah baja bundar yang berulir pada salah satu
ujungnya dan sebuah kepala heksagon, bercelah atau berlekuk bintang/kembang
pada ujung yang lainnya. Lebih kecil
dari baut dan digunakan untuk pengencangan ringan.
Sekrup self-tapping Salah satu jenis sekrup yang membuat
ulirnya sendiri pada saat disekrup pada logam atau plastik.
Snap ring Baja pegas bundar yang
digunakan untuk menempatkan komponen pada poros dan lubang bor.
Pin belah (split
pin) Pin logam lunak dengan kedua
bagiannya dilipat menjadi satu. Digunakan untuk menahan castle
nut, slotted nut dan clevis pin. Kadang-kadang disebut cotter pin.
Pin pengunci pegas (spring lock pin) Salah
satu jenis pin yang dapat dilepas dengan cepat agar komponen dapat dibongkar
pasang.
Baut tap (stud) Sebuah baja bundar yang berulir pada kedua
ujungnya. Salah satu ujungnya disekrup
pada sebuah lubang berulir dan ujung yang lainnya dipasangi mur.
Kekuatan tarik (tensile strength) Kadar
ketegangan yang dapat diberikan pada sebuah mur, baut atau sekrup sungkup sebelum
patah.
Sudut (angle) ulir Sudut yang terbentuk di antara sisi-sisi atau
pinggir ulir.
Puncak (crest) ulir Permukaan atas yang
mempertemukan dua sisi ulir.
Jarak (pitch) ulir Jarak antara puncak sebuah ulir dengan puncak
ulir selanjutnya.
Ulir per inci Jumlah ulir dalam satu inci pada sepanjang ulir.
Akar (root) ulir Permukaan dasar yang mempertemukan sisi-sisi
dari dua ulir yang bersebelahan.
Torsi Jumlah putaran yang diberikan pada sebuah baut,
sekrup sungkup atau mur untuk mengencangkannya.
Torque turn Sebuah metode memutar baut menurut torsi yang telah
ditentukan dan kemudian memutarnya beberapa derajat tetapi tetap dalam batas
luluh.
Torque turn to yield Sebuah metode memutar sebuah
baut menurut torsi yang telah ditentukan dan kemudian memutarnya beberapa
derajat dan naik sampai batas luluh.
Kunci momen (torque wrench Sebuah
alat khusus yang digunakan untuk mengencangkan baut, sekrup sungkup dan mur
menurut torsi yang telah ditentukan.
Batas luluh (yield point) Batas
elastis sebuah baut di mana baut tersebut tidak akan kembali ke panjangnya
semula.
Pelat alas (washer) Sebuah baja
bundar dan gepeng yang diletakkan di bawah mur atau baut. Berbagai desain
digunakan untuk fungsi yang berbeda
No comments:
Post a Comment