Sejarah dan Klasifikasi Engine
Sejak abad XI, orang Eropa telah memanfaatkan
energi angin dan air dalam skala besar memakai peralatan kerja atau engine. Engine
dianggap bisa mengurangi beban kerja manusia / hewan. Saat itu, mereka tidak
memperbesar energi dengan menambah kepadatan (densitas) energi atau menambah
kecepatan rotasi. Mereka malah meningkatkan jumlah energi dengan menambah
ukuran engine.
Kincir angin di Belanda pada abad XVI merupakan
karya monumental yang konstruktif sebagai peralatan konversi energi. Kincir
angin dibuat di area dataran rendah. Arus energi dari kincir angin yang
dibangkitkan rata-rata mencapai daya 15 kW. Saat ini, daya sebesar 15 kW dengan
mudah dapat dihasilkan dari sebuah motor kecil. Munculnya teknologi besi cor
dan baja sebagai material pengganti kayu, membuka jalan ke arah peningkatan
jumlah energi terbangkitkan, tanpa memperbesar ukuran peralatan konversi
energi.
James Watt (1782) mengkonstruksi engine uap yang
memiliki kepadatan energi lebih besar dengan ukuran kecil, daripada sebuah
kincir angin dengan kapasitas daya yang sama. Akhir abad XIX, distribusi energi
listrik meningkat cepat. Meningkatnya laju penyediaan energi listrik membuat
elektromotor dipandang sebagai peralatan sumber energi, daripada sebagai
peralatan motorik yang melakukan proses pengalihan (transfer) energi.
Saat ini pengertian engine telah meluas hingga engine energi, instalasi
heater / cooler, instalasi kimia, instalasi kontrol udara, dsb. Engine dapat
mentransfer energi yang diperlukan lewat berbagai cara. Energi dibangkitkan
oleh sumber energi dan dialirkan ke beban. Misalnya, kendaraan (mobil, pesawat
terbang, kapal, dsb) membutuhkan energi luar untuk menggerakkan kendaraan dan
mengatasi hambatan permukaan jalan, udara dan air. Sumber energi dari luar
disebut engine. Maka, engine adalah alat yang mampu mengubah sumber energi
panas, listrik, air, angin, kimia atau sumber energi lainnya menjadi energi
mekanis (mechanical energy).
Engine yang mengubah energi panas (thermal energy)
menjadi energi mekanis disebut motor bakar (combustion
engine). Energi panas terjadi dari proses pembakaran tiga unsur yaitu bahan
bakar, udara dan sumber panas (percikan api / kompresi udara). Energi
pembakaran dari siklus kerja diubah oleh konstruksi engine menjadi energi
mekanis. Motor bakar diklasifikasikan berdasarkan tempat terjadi proses
pembakaran (ruang bakar) dan tempat pengubahan energi panas menjadi energi
mekanis, yaitu :
1.
Motor
Pembakaran Luar (External Combustion Engine)
Motor pembakaran luar adalah motor bakar dengan tempat terjadi proses
pembakaran dan tempat perubahan energi panas dilakukan di luar konstruksi /
mekanisme engine, contoh : engine/turbin uap, engine / turbin nuklir. Pada engine
uap, energi panas dari gas hasil pembakaran dipindahkan ke fluida kerja engine
(uap air) melalui dinding pemisah.
2.
Motor
Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine)
Motor pembakaran dalam adalah motor bakar dengan
tempat terjadi proses pembakaran dan tempat perubahan energi panas dilakukan di
dalam konstruksi / mekanisme engine itu sendiri.
a.
Klasifikasi atas dasar gerakan pengubahan energi panas menjadi energi
mekanis (translasi atau rotari), misal : motor turbine, motor
piston/reciprocate dan motor wankel/rotary.
b.
Klasifikasi atas dasar terjadinya proses pembakaran melalui percikan api
atau kompresi udara, misal : motor
diesel, motor otto, motor gas turbin, engine jet, engine roket, dsb.
c.
Klasifikasi atas dasar banyaknya langkah dalam satu siklus kerja untuk
memperoleh satu langkah usaha, misal : motor dua langkah dan motor empat
langkah.
d.
Klasifikasi atas dasar konstruksi ruang bakar, misal : open combustion
chamber (direct injection), pre-combustion chamber, turbulence combustion
chamber, dsb.
e.
Klasifikasi atas dasar jenis aplikasi bahan bakar, misal : motor bensin,
motor gas, dsb.
f.
Klasifikasi lainnya atas dasar jumlah silinder, susunan silinder,
susunan / mekanisme katup, jenis pendinginan, urutan penyalaan, dsb.
Dari sekian banyak klasifikasi engine
energi, jenis turbine engine dan piston engine paling banyak diaplikasikan saat
ini. Pada engine turbin gas, fluida kerja (gas) memutar roda turbin bersudu,
sehingga tidak ada gerak translasi dan bebas getaran. Sejumlah sudu mengubah
momentum fluida kerja yang mengalir di antara sudu tersebut
Engine propulsi gas adalah engine
penghasil gaya dorong akibat perubahan momentum gas yang mengalir melalui engine,
contoh engine turbojet, ramjet dan roket. Proses kerja dimulai dengan menaikkan
suhu gas, dan dialirkan lewat nosel yang berfungsi menaikkan kecepatan maksimum
gas. Gas yang mengalir berkecepatan tinggi mulai dinyalakan agar kecepatannya
bertambah. Semakin tinggi perbedaan momentum antara gas yang masuk ke dalam dan
yang keluar dari engine, semakin besar pula gaya dorong yang dihasilkan.
Motor bakar piston
diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu motor Otto dan motor Diesel.
Perbedaan utama terletak pada metode penyalaan. Motor Otto dinyalakan oleh
loncatan api listrik antara kedua elektroda busi, disebut spark ignition
engine. Motor Diesel terjadi proses penyalaan sendiri, disebut compression
ignition engine. Udara dalam silinder dimampatkan agar mencapai tekanan dan
suhu yang tinggi. Saat akhir kompresi, bahan bakar disemprotkan melalui nosel
injektor. Akibat suhu udara hasil kompresi mendekati suhu nyala bahan bakar,
maka bahan bakar terbakar dengan sendirinya.
Secara umum, pada saat ini terdapat tiga jenis motor pembakaran yang
biasa digunakan pada kendaraan, baik kendaraan besar maupun kecil yaitu :
1. Motor Otto,
Motor ini diciptakan oleh Nikolaus Otto (1832-1891),
seorang ilmuwan Jerman yang menemukan siklus Otto pada engine. Motor Otto
merupakan engine empat langkah pertama yang efisien. Nikolaus August Otto
dilahirkan di Holzhausen, Germany.
2. Motor Diesel,
Motor ini diciptakan oleh Rudolf Christian Karl Diesel
(1858-1913), seorang engineer Jerman,
3. Motor Wankel,
Motor ini termasuk golongan
Internal combustion engine dengan bahan bakar Gasoline. Motor ini tidak menggunakan piston tetapi menggunakan
rotor berbentuk segi tiga. Diciptakan oleh Felix Wankel seorang Engineer Jerman
tahun 1950. Motor ini mempunyai noise dan vibrasi yang rendah tetapi konsumsi
bahan bakar dan emisi gas yang tinggi. Motor Wankel dapat digunakan
pada : trucks, boats, electric generators, golf carts, lawn mowers,
snowmobiles, dan motorcycles dan juga aircraft industry.
Konfigurasi Silinder
Pada sebuah engine,
semakin banyak jumlah silinder maka akan semakin besar Daya yang dihasilkan.
Akan tetapi dengan banyaknya jumlah silinder maka memerlukan tempat yang lebih
besar. Untuk itu kadang sebuah engine didesain dengan jumlah silinder banyak
tapi ukuran engine tidak terlalu besar. Pada dasarnya ada 2 Jenis konfigurasi
silinder yaitu : In-line dan “V”.
In-line engine
Yaitu merupakan konfigurasi engine dimana hanya terdapat
sebaris silinder disepanjang crankshaft. Nama “In-line” maksudnya semua
silinder terdapat di sepanjang garis tengah engine.
‘V’ engines
Untuk memperkecil konstruksi engine biasanya
silinder-silinder pada engine disusun menjadi seperti Huruf “V”. Engine yang
mempunyai 4 silinder mempunyai dua silinder pada masing-masing sisinya dan
disebut “V4 engine”.
Istilah-istilah
Pada Engine
Sebelum
membahas mengenai siklus engine diesel empat langkah maka sebaiknya
disepakati terlebih dahulu beberapa terminology/istilah yang akan banyak
digunakan.
·
Top
dead center/titik mati atas: Posisi paling atas dari gerakan piston.
·
Bottom
dead center/ Titik
mati bawah: Posisi paling bawah dari gerakan piston
·
Bore: Diameter combustion chamber (ruang bakar).
·
Stroke: menunjukkan jarak yang
ditempuh oleh piston untuk bergerak
dari BDC menuju TDC atau sebaliknya.
·
Displacement: Bore Area X Stroke.
·
Friction/gesekan: Friction adalah tahanan yang timbul dari gesekan antara dua
permukaan yang saling bergerak relatif satu sama lain. Contoh: Friction yang terjadi antara piston dan dinding liner pada saat piston
bergerak ke atas dan ke bawah. Friction
menimbulkan panas yang merupakan salah satu penyebab utama keausan dan
kerusakan pada komponen.
·
Inertia/kelembaman: Inertia adalah kecenderungan dari suatu
benda yang bila diam akan tetap diam atau benda yang bergerak akan tetap
bergerak. Engine
harus menggunakan tenaga untuk melawan inertia
tersebut.
·
Force/gaya:
Force adalah dorongan atau tarikan
yang menggerakkan, menghentikan atau merubah gerakan suatu benda. Daya yang
ditimbulkan oleh pembakaran pada saat langkah kerja. Semakin besar gaya yang
ditimbulkan semakin besar pula tenaga yang dihasilkan.
·
Pressure/tekanan:
Tekanan adalah ukuran gaya yang terjadi setiap satuan luas. Sewaktu siklus
empat langkah berjalan maka tekanan terjadi di atas piston pada saat langkah kompresi dan langkah tenaga.
Selain istilah-istilah di
atas harus diketahui juga nama-nama komponen dasar engine yang membentuk combustion
chamber (ruang bakar), yaitu:
Siklus Operasi Engine
Prinsip
dasar dari sebuah engine adalah membakar fuel untuk menghasilkan Power. Proses mengkonversi energi kimia
yang terdapat dalam fuel menjadi energi mekanik yang digunakan untuk
menggerakkan kendaraan atau engine. Dalam rangka membakar fuel seefisien
mungkin udara dan fuel harus dicampur dalam jumlah yang benar, dikompresi untuk
menaikan campuran menuju temperatur dimana udara fuel dan fuel akan
terbakar dan kemudian menyulut campuran
dan melepaskan energi dari fuel. Proses ini memerlukan siklus operasi yang
diulang pada kecepatan tinggi untuk menghasilkan output energi yang kontinyu.
Ada dua siklus operasi utama yang disebut dengan siklus dua langkah dan siklus
empat langkah. Karena dua tipe fuel utama yang digunakan dalam engine yaitu
bensin dan diesel/solar, maka terdapat siklus dua atau empat langkah baik untuk
motor bensin maupun motor solar. Pada Bagian ini akan memperkenalkan kepada
anda siklus tersebut dan menjelaskan bagaiman mereka bekerja.
Kata
stroke/langkah berarti satu gerakan piston
dari TMA menuju TMB atau sebaliknya. Dalam satu putaran sebuah crankshaft masing-masing piston akan
bergerak melalui dua langkah. Ini berarti bahwa siklus dua langkah adalah
dimana siklus diselesaikan dalam satu putaran pada crankshaft dan siklus empat langkah
adalah dimana siklus diselesaikan dalam dua putaran pada crankshaft.
Internal
combustion engine (Motor Bakar Internal)
Semua
engine yang ditemukan dalam kendaraan atau engine adalah motor bakar internal.
Mereka dinamakan motor bakar internal karena mereka membakar fuel di dalam
engine. Pada permulaan pengembangan engine terdapat keduanya motor bakar
internal dan eksternal. Sekarang mereka semua adalah motor bakar internal . Baik motor diesel maupun motor bensin adalah motor bakar
internal.
'Combustion' berarti 'membakar' dan fuel dan udara dibakar dalam sebuah
engine dalam ruang pembakaran. Karena pembakaran ini mengambil tempat dalam
ruangan yang sempit dibawah tekanan yang tinggi maka banyak energi panas yang
diciptakan. Energi panas ini menekan piston bergerak dengan cepat menurunkan
silinder. Karena piston dihubungkan ke crankshaft
dengan connecting rod, maka crankshaft berputar kapanpun piston
menurunkan silinder .
Pembakaran fuel dan udara pada masing-masing silinder
memerlukan empat event/peristiwa. Peristiwa tersebut adalah :
1. Intake
: Silinder harus
mengisi dengan udara atau campuran udara dan fuel.
2.
Compression: Udara atau
campuran udara dan fuel dikompresi oleh piston dalam ruangan diantara cylinder head dan piston. Ketika
kompresi ini terjadi , tekanan dan temperatur udara atau campuran udara
dan fuel bertambah dengan cepat.
3.
Power: Udara atau
campuran udara dan fuel yang terkompresi harus disulut. Pengapian ini
menyebabkan piston bergerak dengan cepat didalam silinder. Gerakan piston ini
dinamakan 'Power stroke'. Power stroke diciptakan setiap kali
piston dipaksa bergerak didalam silinder dikarenakan proses pembakaran. Power stroke inilah yang memberikan
energi mekanik pada crankshaft.
4.
Exhaust: gas buang yang
dihasilkan oleh pembakaran harus dihilangkan dari masing-masing silinder. Ini
biasanya terjadi mendekati akhir dari Power
stroke ketika Exhaust valves membuka dan setiap gas didalam
silinder dikeluarkan.
Sebagaimana
disebutkan di atas gerakan piston dalam sebuah silinder dinamakan 'stroke/langkah'. Dalam beberapa engine dua langkah piston
diperlukan diperlukan untuk memperoleh energi yang dapat digunakan atau 'Power stroke', di dalam engine lain ini
memerlukan empat langkah.
Catatan berikut menjelaskan perbedaan dalam engine disesel dan besin dua
langkah dan empat langkah.
Siklus empat langkah (Four stroke cycle)
Definisi
dasar dari siklus empat langkah adalah memerlukan empat langkah atau dua
putaran dari sebuah engine untuk menyelesaikan proses inlet, Compression, Power dan Exhaust. Untuk masing-masing silinder masing-masing silinder crankshaft harus berputar dua kali untuk
menciptakan sebuah Power stroke.
Pada
tahun 1866 Ilmuwan Jerman, Dr Otto mengembangkan engine dengan empat siklus
operasi yang sejak saat itu telah digunakan untuk baik motor bensin maupun
motor diesel.
Siklus
Motor bensin dan Motor Diesel Empat Langkah
Dalam kebanyakan motor empat langkah(four-stroke engines), valve mengontrol aliran gas masuk(inlet) dan gas buang. Dalam setiap silinder dari
engine siklus empat langkah , masing-masing peristiwa yang diperlukan untuk
pembakaran disediakan oleh satu stroke piston.
Sehingga engine empat langkah memerlukan dua putaran crankshaft untuk mencapai pembakaran. Diawali dengan piston berada pada bagian atas
dari inlet stroke, urutan
peristiwanya adalah sebagai berikut :
1.
Piston bergerak menjauh
dari cylinder head dengan Intake valves membuka. Peristiwa ini disebut 'Intake stroke'.
2.
Intake
valves menutup sesaat setelah akhir
dari Intake stroke. Piston sekarang bergerak kembali menuju cylinder head dan mengkompresi
udara atau campuran udara dan fuel yang
terperangkap. Peristiwa ini disebut 'Compression
stroke'.
3.
Ketika Piston mendekati
cylinder head Udara atau Campuran
udara dan fuel yang terkompresi disulut. Piston kemudian bergerak dengan cepat
menjahui dari cylinder head, menekan
terhadap crankshaft melalui connecting rod memberikan energi mekanik
pada crankshaft. Peristiwa ini
disebut 'Power stroke'.
4.
Mendekati akhir dari
stroke tersebut Exhaust valve membuka. Piston, sekali lagi
bergerak menuju cylinder head,
mengeluarkan gas buang. Pengeluaran gas buang dibantu oleh ekspansi mereka
dikarenakan sisa panas dari pembakaran dan Intake
udara segar untuk siklus berikutnya.
5.
Piston
bergerak menurunkan silinder pada inlet
stroke serta head dan siklus
memulai lagi.
Dalam motor empat langkah , empat peristiwa Intake, Compression, Power dan Exhaust dicapai dalam masing-masing
silinder dengan empat langkah piston, yang memerlukan dua putaran crankshaft.
Empat siklus operasi pada dasarnya sama baik pada motor
bensin maupun motor diesel . Perbedaannya hanyalah pada motor bensin fuel
disulut oleh bunga api dari busi sedangkan pada motor diesel fuel disulut oleh
campuran udara dan fuel yang berada pada temperatur yang tinggi sehingga
mencapai titik penyulutan sendiri. Catatan : Titik penyulutan sendiri(self-ignition point) adalah temperatur
dimana fuel akan terbakar dengan sendirinya tanpa memerlukan api atau bunga api
yang menyebabkan terbakar. Demikian juga pada motor bensin dengan karburator
(alat untuk mencapur udara dan fuel) , Udara dan fuel masuk melalui inlet valve dan fuel disemprotkan
kedalam silinder melalui sebuah injector (alat untuk menyemprot fuel ke dalam
ruang pembakaran pada tekanan tinggi).
Motor bensin sering disebut sebagai spark ignition engine karena spark/bunga api digunakan untuk
menyulut fuel dan memulai pembakaran.
Engine diesel sering disebut sebagai Compression
ignition engine karena temperatur tinggi yang diciptakan selama kompresi
menyulut fuel dan memulai pembakaran.
Kebanyakan motor bensin
sekarang mempunyai injector yang
menyemprotkan fuel ke dalam inlet
manifold atau kedalam ruang pembakaran , akan tetapi ini tidaklah
benar-benar mempengaruhi penjelasan tentang siklus motor bensin empat langkah
karena campuran udara dan fuel tetap disulut oleh bunga api/spark dan bukan penyulutan sendiri.
Pada halaman berikut , siklus empat langkah untuk motor
bensin dan motor diesel akan dilihat secara lebih mendetail.
Perbandingan antara Motor Bensin dan Motor Diesel Empat
langkah
Komponen-komponen
pada motor bensin empat langkah dan motor diesel empat langkah pada
prinsipnya sama. Terdapat sebuah silinder, piston, connecting rod, crankshaft,
inlet valve dan Exhaust valve.
Perbedaannya adalah bahwa motor bensin empat langkah mempunyai busi(spark plug)
sedangkan motor diesel empat langkah mempunyai injector.
No comments:
Post a Comment